Kabupaten Merangin adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten Merangin terbentuk dari pemekaran Kabupaten Sarolangun Bangko menjadi wilayah Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun. Terbentuk Kabupaten Merangin berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 54 Tahun 1999 tanggal 04 Oktober 1999 tentang pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dalam hal ini Kabupaten Merangin sebagai Kabupaten induk tetap dengan ibukota pemerintahan di Kota Bangko, yang dulunya juga merupakan ibukota Kabupaten Sarolangun Bangko sebelum dimekarkan.
Lambang Kabupaten Merangin
Seloko Kabupaten Merangin berbunyi " TALI UNDANG TAMBANG TELITI " mengandung arti :
1. Mencerminkan bahwa daerah Kabupaten Merangin merupakan daerah pertemuan yang berbentuk peraturan yang kuat antara dua induk suku yang besar yaitu : Suku Batin dan Suku Penghulu.
2. Mencerminkan Persatuan, Kesatuan antara kebiasaan dan adat istiadat yang dipakai oleh induk suku batin dan induk suku penghulu yaitu : Undang berasal dari Suku Penghulu dan Teliti berasal dari Suku Batin. Keduanya dipakai dan merupakan intisari pada adat istiadat dan merupakan adat istiadat rakyat Kabupaten Merangin yang tak lapuk di hujan dan tak lekang di panas.
3. Mencerminkan bahwa Kabupaten Merangin bidang Pemerintah maupun bidan Kemasyarakatan berdasarkan dengan jiwa musyawarah dan mufakat serta didasarkan ketentuan-ketentuan hukum baik tertulis maupun tidak tertulis.
Lambang Kabupaten Merangin
Lambang Kabupaten Merangin |
Seloko Kabupaten Merangin berbunyi " TALI UNDANG TAMBANG TELITI " mengandung arti :
1. Mencerminkan bahwa daerah Kabupaten Merangin merupakan daerah pertemuan yang berbentuk peraturan yang kuat antara dua induk suku yang besar yaitu : Suku Batin dan Suku Penghulu.
2. Mencerminkan Persatuan, Kesatuan antara kebiasaan dan adat istiadat yang dipakai oleh induk suku batin dan induk suku penghulu yaitu : Undang berasal dari Suku Penghulu dan Teliti berasal dari Suku Batin. Keduanya dipakai dan merupakan intisari pada adat istiadat dan merupakan adat istiadat rakyat Kabupaten Merangin yang tak lapuk di hujan dan tak lekang di panas.
3. Mencerminkan bahwa Kabupaten Merangin bidang Pemerintah maupun bidan Kemasyarakatan berdasarkan dengan jiwa musyawarah dan mufakat serta didasarkan ketentuan-ketentuan hukum baik tertulis maupun tidak tertulis.
Kondisi Geografis
Kabupaten Merangin merupakan salah satu Kabupaten dari sebelas (11) Kabupaten / Kota yang berada di Provinsi Jambi. Wilayah Kabupaten Merangin berada di bagian barat dan secara geografis terletak antara 101, 32, 11 - 102, 50, 00 bujur timur dan 1, 28, 23 - 1, 52, 00 bujur selatan. Kabupaten Merangin memiliki luas wilayah 7.679 km2 atau 745,130 ha yang terdiri dari 4.607 km2 berupa dataran rendah dan 3.027 km2 berupa dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar 46 - 1.206 m dari permukaan air laut dengan batas wilayah meliputi :
- Sebelah timur : Kabupaten Sarolangun.
- Sebelah barat : Kabupaten Kerinci.
- Sebelah utara : Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo.
- Sebelah selatan : Kabupaten Rejang Lebong (Provinsi bengkulu).
Kondisi Topografi
Kondisi topografis wilayah Kabupaten Merangin secara umum dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu : dataran rendah, dataran sedang, dan dataran tinggi. ketinggian berkisar antara 10 - 1.206 m dpl dengan bentang alam rata rata bergelombang. Pada dataran rendah terletak pada ketinggian 0 - 100 m dpl dengan luasan 42,77 % luas kabupaten. Wilayah dataran sedang yang terletak antara 100 - 500 m dpl seluas 32,52 % luas kabupaten. Sedangkan dataran tinggi yang terletak lebih dari 500 m dpl seluas 14,5 % dari luas kabupaten meliputi Kecamatan Jangkat, Muara Siau, Lembah Masurai, Sungai Manau dan sebagian Tabir Ulu. Dataran rendah meliputi Kecamatan Bangko, Pamenang, Tabir, Tabir Selatan dan sebagian Tabir Ulu.
Wilayah Kabupaten Merangin pada saat ini terdiri atas 24 Kecamatan, 203 Desa dan 10 Kelurahan :
1. Kecamatan Jangkat terdiri dari 12 Desa.
2. Kecamatan Sungai Tenang terdiri dari 12 Desa.
3. Kecamatan Muara Siau terdiri dari 17 Desa.
4. Kecamatan Lembah Masurai terdiri dari 15 Desa.
5. Kecamatan Tiang Pungpung terdiri dari 6 Desa.
6. Kecamatan Pamenang terdiri dari 13 Desa dan 1 Kelurahan.
7. Kecamatan Pamenang Barat terdiri dari 8 Desa.
8. Kecamatan Renah Pamenang terdiri dari 4 Desa.
9. Kecamatan Pamenang Selatan terdiri dari 4 Desa.
10. Kecamatan Bangko terdiri dari 4 Desa dan 4 kelurahan.
11. Kecamatan Bangko Barat terdiri dari 6 Desa.
12. Kecamatan Nalo Tantan terdiri dari 7 Desa.
13. Kecamatan Batang Mesumai terdiri dari 10 Desa.
14. Kecamatan Sungai Manau terdiri dari 10 Desa.
15. Kecamatan Renah Pembarap terdiri dari 12 Desa.
16. Kecamatan Pangkalan Jambu terdiri dari 8 Desa.
17. Kecamatan Tabir terdiri dari 6 Desa dan 5 Kelurahan.
18. Kecamatan Tabir Ulu terdiri dari 6 Desa.
19. Kecamatan Tabir Selatan terdiri dari 7 Desa.
20. Kecamatan Tabir Ilir terdiri dari 7 Desa.
21. Kecamatan Tabir Timur terdiri dari 4 Desa.
22. Kecamatan Tabir Lintas terdiri dari 5 Desa.
23. Kecamatan Margo Tabir terdiri dari 6 Desa.
24. Kecamatan Tabir Barat terdiri dari 14 Desa.
Tempat Kunjungan Wisata
1. Grow
Grow adalah sumber air panas yang mengeluarkan asap belerang yang terdapat di 4 lokasi di desa Renah Kemumu Kecamatan Jangkat dengan jarak dari Kota Bangko kurang lebih 146 km. Semburan salah satu sumber air panas dapat mencapai 15 meter, jika dikendalikan / diasuh oleh seorang pawang. Air ini dapat dijadikan obat penyakit kulit oleh sebagian masyarakat. Kawasan wisata alam air panas / grow ini sudah dapat dilalui kendaraan roda empat melintasi hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) antara kawasan Desa Tanjung Kasri dan Desa Renah Kemumu.
2. Teluk Wang sakti
Terletak di kawasan Desa Biuku Tanjung Kecamtan Bangko Barat yang berjarak dari Kota Bangko kurang lebih 14 km tepatnya di kawasan Sungai Merangin. Kawasan ini merupakan tempat kegiatan arung jeram yang memiliki tingkat kesulitan yang berskala nasional bahkan internasional. Selain itu kawasan Teluk Wang Sakti memiliki sejarah atau legenda yang sangat mengagumkan, konon dahulu kala kawasan ini bernama Tepian Indak Berubah Bukit Sekelam Kabut Rantau Bernamo Sibujang Bingung yang merupakan daerah - daerah kekuasaan Nenek Syeh Biti Mengerao dari Lonang (MinangKabau). Sejarah dan legenda Teluk Wang Sakti meninggalkan bukti sejarah antara lain : Batu Tenun, Batu Kisaran, dan beberapa benda pusaka yang terpelihara baik oleh ahli waris.
3. Goa Sengayau
Terletak di desa Sungai Pinang Kecamatan Sungai Manau yang berjarak dari Kota Bangko kurang lebih 50 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat serta diteruskan dengan berjalan kaki sejauh 800 m. Salah satu keunikan dari Goa Sengayau ini adalah di dalamnya terdapat meja dan kursi yang terbuat dari batu. Berdasarkan penelitian Arkeologi gua ini pernah di huni oleh manusia purba pada abad ke 10 masehi. Disamping itu dalam goa tersebut terdapat sungai yang mengalir serta memiliki potensi berupa sarang burung walet sebagai mata pencarian masyarakat setempat. Goa Sengayau ini terbentuk dari susunan batu-batuan kaviler yang terdiri dari stalaknit dengan dihiasi oleh ornamen alam dan sebagian terbentuk dari rembesan, kucuran dan tetesan air dari dinding dan bagian atas goa yang sangat mengagumkan, selain itu apabila dipukul dinding goa akan menimbulkan suara suara unik.
No comments:
Post a Comment