Wednesday, October 9, 2013

Sekilas Tentang Suku Anak Dalam Jambi



Suku Kubu atau juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Mereka mayoritas hidup di provinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200.000 orang.
Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam,Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD). Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo. Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari Pagaruyung Sumatera barat, yang mengungsi/migrasi ke Jambi yang di perkirakan karena kondisi yang tidak aman atau karna pasokan makanan yang kurang. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku MinangKabau, seperti sistem kekerabatan Matriliniel.
Dikabupaten Tanah datar sebagai pusat kerajaan Pagaruyung itu sendiri terdapat sebuah daerah yaitu Kubu Kandang. Merekalah yang di perkirakan bermigrasi ke beberapa wilayah di jambi bagian barat.
Secara garis besar di Jambi mereka hidup di 3 wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Orang Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitaran Taman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra). Mereka hidup secara Nomaden dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun banyak dari mereka sekarang telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.
Suku Anak Dalam atau Orang Rimba hidup secara berkelompok dan berpindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain, tujuannya bisa jadi “Melangun”(berpindah ketika ada warga dalam kelompok yang meninggal), menghindari musuh, dan membuka ladang baru. Orang rimba tinggal di pondok-pondok yang di sebut “sesudungon” berupa bangunan dari kayu hutan berdinding kulit kayu dan beratap daun serdang benal. Suku Anak Dalam hidup dengan memakan buah-buahan di hutan, berburu dan mengonsumsi air dari aliran sungai menggunakan bonggol kayu.
Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan, dan proses-proses marginalisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan suku bangsa dominan (Orang Melayu) yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan.



No comments:

Post a Comment