Saturday, November 30, 2013

Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia

Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatera, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe Statovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009. Gunung Kerinci terletak di Jambi dan Sumatera Barat, di pegunungan bukit barisan, dekat pantai barat dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.


Identitas Gunung Kerinci :
  •  Nama                    : Gunung Kerinci
  •  Jenis                      : Stratovolcano
  •  Bentuk                  : Kerucut
  •  Ketinggian            : 3.805 m dpl
  •  Panjang                : 25 km (16 mil)
  •  Lebar                    : 13 km (8 mil)
  •  Status                   : Aktif.  Tipe A
  •  Letusan Terakhir : Tahun 2009
  •  Tipe Letusan        : Tipe Hawaii
  •  Tipe Erupsi          : Erupsi Eksplosif
  •  Busur / Sabuk Vulkanik : Cincin Api Pasifik
  •  Pertama didaki : Von Hasselt and Veth pada Tahun 1877
  •  Rute Termudah : Kersik Tuo

Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra. Gunung Kerinci ini dapat ditempuh melalui darat dari Jambi menuju Sungai Penuh melalui Bangko. Dapat juga ditempuh dari Padang, Lubuk Linggau dan Bengkulu, dengan pesawat terbang dapat mendarat di Jambi atau Padang. 
Keindahan panorama yang natural dengan kekayaan flora dan fauna dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga puncak Gunung Kerinci, tidak hanya untuk dinikmati tetapi sangat baik sebagai tempat penelitian dan pendidikan. Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 m dpl, disini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Kota Padang dan Bengkulu, bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memilikiu kawah seluas 400 X 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Disebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Dibelakang terdapat Gunung Tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.



Kondisi Topografi 
Gunung Kerinci berbentuk kerucut dengan lebar 13 km (8 mil) dan panjang 25 km (16 mil), memanjang dari utara ke selatan. Pada puncaknya di sisi timur laut terdapat kawah sedalam 600 meter (1.969 kaki) berisi air berwarna hijau. Hingga sekarang, kawah yang berukuran 400 X 120 meter ini masih berstatus aktif. Gunung Kerinci termasuk dalam bagian Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). TNKS adalah sebuah wilayah konservasi yang memiliki luas 1.484.650 hektar dan terletak di wilayah empat Provinsi,  yang mana sebagian besarnya berada di wilayah Provinsi Jambi. TNKS sendiri merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan pulau Sumatera.  Gunung Kerinci merupakan gunung tipa A aktif yang berada sekitar 130 km arah selatan Kota Padang.

Flora dan Fauna
Tumbuhan dataran rendah di dominasi oleh beberapa jenis mahoni, terdapat juga tumbuhan raksasa Bunga Rafflesia, Rafflesia Arnoldi dan Suweg Raksasa Amorphophallus Titanum, Serta pohon cemara juga banyak tumbuh di Gunung Kerinci. Dengan Taman Nasional Leuser, taman ini terhalang oleh danau toba dan ngarai sihanok sehingga beberapa binatang yang tidak terdapat di Taman Leuser ada disini seperti Tapir (Tapirus Indicus) dan Kuskus ( Tarsius Bancanus). Di Gunung Kerinci banyak terdapat binatang khas Sumatera seperti : gajah, badak sumatera, harimau sumatera , beruang madu, macan tutul, kecuali orang utan. Berbagai primata seperti : siamang, gibbon, monyet ekor panjang dan presbytis melaphopos. Selain itu di Gunung Kerinci juga terdapat kurang lebih 140 jenis burung.


Thursday, November 28, 2013

Kabupaten Merangin

Kabupaten Merangin adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten Merangin terbentuk dari pemekaran Kabupaten Sarolangun Bangko menjadi wilayah Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun. Terbentuk Kabupaten Merangin berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 54 Tahun 1999 tanggal 04 Oktober 1999 tentang pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dalam hal ini Kabupaten Merangin sebagai Kabupaten induk tetap dengan ibukota pemerintahan di Kota Bangko, yang dulunya juga merupakan ibukota Kabupaten Sarolangun Bangko sebelum dimekarkan.

Lambang Kabupaten Merangin

Lambang Kabupaten Merangin



Seloko Kabupaten Merangin berbunyi " TALI UNDANG TAMBANG TELITI "  mengandung arti :
1. Mencerminkan bahwa daerah Kabupaten Merangin merupakan daerah pertemuan yang berbentuk peraturan yang kuat antara dua induk suku yang besar yaitu : Suku Batin dan Suku Penghulu.
2. Mencerminkan Persatuan, Kesatuan antara kebiasaan dan adat istiadat yang dipakai oleh induk suku batin dan induk suku penghulu yaitu : Undang berasal dari Suku Penghulu dan Teliti berasal dari Suku Batin. Keduanya dipakai dan merupakan intisari pada adat istiadat dan merupakan adat istiadat rakyat Kabupaten Merangin yang tak lapuk di hujan dan tak lekang di panas.
3. Mencerminkan bahwa Kabupaten Merangin bidang Pemerintah maupun bidan Kemasyarakatan berdasarkan dengan jiwa musyawarah dan mufakat serta didasarkan ketentuan-ketentuan hukum baik tertulis maupun tidak tertulis.


Kondisi Geografis
Kabupaten Merangin merupakan salah satu Kabupaten dari sebelas (11) Kabupaten /  Kota yang berada di Provinsi Jambi. Wilayah Kabupaten Merangin berada di bagian barat dan secara geografis terletak antara 101, 32, 11 - 102, 50, 00 bujur timur dan 1, 28, 23 - 1, 52, 00 bujur selatan. Kabupaten Merangin memiliki luas wilayah  7.679 km2 atau 745,130 ha yang terdiri dari 4.607 km2 berupa dataran rendah dan 3.027 km2 berupa dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar 46 - 1.206 m dari permukaan air laut dengan batas wilayah meliputi : 
- Sebelah timur    : Kabupaten Sarolangun.
- Sebelah barat    : Kabupaten Kerinci.
- Sebelah utara    : Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo.
- Sebelah selatan : Kabupaten Rejang Lebong (Provinsi bengkulu).




Kondisi Topografi
Kondisi topografis wilayah Kabupaten Merangin secara umum dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu : dataran rendah, dataran sedang, dan dataran tinggi. ketinggian berkisar antara 10 - 1.206 m dpl dengan bentang alam rata rata bergelombang. Pada dataran rendah terletak pada ketinggian 0 - 100 m dpl dengan luasan 42,77 % luas kabupaten. Wilayah dataran sedang yang terletak antara 100 - 500 m dpl seluas 32,52 % luas kabupaten. Sedangkan dataran tinggi  yang terletak lebih dari 500 m dpl seluas 14,5 % dari luas kabupaten meliputi Kecamatan Jangkat, Muara Siau, Lembah Masurai, Sungai Manau dan sebagian Tabir Ulu. Dataran rendah meliputi Kecamatan Bangko, Pamenang, Tabir, Tabir Selatan dan sebagian Tabir Ulu.

Wilayah Kabupaten Merangin pada saat ini terdiri atas 24 Kecamatan, 203 Desa dan 10 Kelurahan :
1.  Kecamatan Jangkat terdiri dari 12 Desa.
2.  Kecamatan Sungai Tenang terdiri dari 12 Desa.
3.  Kecamatan Muara Siau terdiri dari 17 Desa.
4.  Kecamatan Lembah Masurai terdiri dari 15 Desa.
5.  Kecamatan Tiang Pungpung terdiri dari 6 Desa.
6.  Kecamatan Pamenang terdiri dari 13 Desa dan 1 Kelurahan.
7.  Kecamatan Pamenang Barat terdiri dari  8 Desa.
8.  Kecamatan Renah Pamenang terdiri dari 4 Desa.
9.  Kecamatan Pamenang Selatan terdiri dari 4 Desa.
10. Kecamatan Bangko terdiri dari 4 Desa dan 4 kelurahan.
11. Kecamatan Bangko Barat terdiri dari 6 Desa.
12. Kecamatan Nalo Tantan terdiri dari 7 Desa.
13. Kecamatan Batang Mesumai terdiri dari 10 Desa.
14. Kecamatan Sungai Manau terdiri dari 10 Desa.
15. Kecamatan Renah Pembarap terdiri dari 12 Desa.
16. Kecamatan Pangkalan Jambu terdiri dari 8 Desa.
17. Kecamatan Tabir terdiri dari 6 Desa dan 5 Kelurahan.
18. Kecamatan Tabir Ulu terdiri dari  6 Desa.
19. Kecamatan Tabir Selatan terdiri dari  7 Desa.
20. Kecamatan Tabir Ilir terdiri dari 7 Desa.
21. Kecamatan Tabir Timur terdiri dari 4 Desa.
22. Kecamatan Tabir Lintas terdiri dari 5 Desa.
23. Kecamatan Margo Tabir terdiri dari 6 Desa.
24. Kecamatan Tabir Barat terdiri dari 14 Desa.

Tempat Kunjungan Wisata 

1. Grow
Grow adalah sumber air panas yang mengeluarkan asap belerang yang terdapat di 4 lokasi di desa Renah Kemumu Kecamatan Jangkat dengan jarak dari Kota Bangko kurang lebih 146 km. Semburan salah satu sumber air panas dapat mencapai 15 meter, jika dikendalikan /  diasuh oleh seorang pawang.  Air ini dapat dijadikan obat penyakit kulit oleh sebagian masyarakat. Kawasan wisata alam air panas / grow ini sudah dapat dilalui kendaraan roda empat melintasi hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) antara kawasan Desa Tanjung Kasri dan Desa Renah Kemumu.
2. Teluk Wang sakti
Terletak di kawasan Desa Biuku Tanjung Kecamtan Bangko Barat yang berjarak dari Kota Bangko kurang lebih 14 km tepatnya di kawasan Sungai Merangin. Kawasan ini merupakan tempat kegiatan arung jeram yang memiliki tingkat kesulitan yang berskala nasional bahkan internasional. Selain itu kawasan Teluk Wang Sakti memiliki sejarah atau legenda yang sangat mengagumkan, konon dahulu kala kawasan ini bernama Tepian Indak Berubah Bukit Sekelam Kabut Rantau Bernamo Sibujang Bingung yang merupakan daerah - daerah kekuasaan Nenek Syeh Biti Mengerao dari Lonang (MinangKabau).  Sejarah dan legenda Teluk Wang Sakti meninggalkan bukti sejarah antara lain : Batu Tenun, Batu Kisaran, dan beberapa benda pusaka yang terpelihara baik oleh ahli waris.
3. Goa Sengayau
Terletak di desa Sungai Pinang Kecamatan Sungai Manau yang berjarak dari Kota Bangko kurang lebih 50 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat serta diteruskan dengan berjalan kaki sejauh 800 m. Salah satu keunikan dari Goa Sengayau ini adalah di dalamnya terdapat meja dan kursi yang terbuat dari batu. Berdasarkan penelitian Arkeologi gua ini pernah di huni oleh manusia purba pada abad ke 10 masehi. Disamping itu dalam goa tersebut terdapat sungai yang mengalir serta memiliki potensi berupa sarang burung walet sebagai mata pencarian masyarakat setempat.  Goa Sengayau ini terbentuk dari susunan batu-batuan kaviler yang terdiri dari stalaknit dengan dihiasi oleh ornamen alam dan sebagian terbentuk dari rembesan, kucuran dan tetesan air dari dinding dan bagian atas goa yang sangat mengagumkan, selain itu apabila dipukul dinding goa akan menimbulkan suara suara unik.

Monday, November 25, 2013

Dodol Kentang Asal Kerinci


Gbr. Dodol kentang
Kabupaten Kerinci - Jambi, Indonesia tidak hanya menyediakan pemandangan alam serta pegunungan yang indah tetapi juga sebagai tempat berbagai macam tanaman pertanian yang tumbuh subur di daerah ini. Salah satunya adalah tanaman kentang. Oleh masyarakat sekitar buah kentang ini dapat diolah menjadi makanan ringan yang disebut dodol kentang. Rasa dodol yang terbuat dari kentang ini berasa lembut, manis tetapi tidak terlalu kenyal karena terbuat dari kentang  pilihan dari varietas granola yang mempunyai tekstur lembut. Dodol kentang ini sebenarnya bukan makanan khas Kerinci. Namun, berkat campur tangan Pemerintah setempat melalui dinas perindustrian pada akhir 1990-an dodol kentang ini menjadi primadona makanan ringan yang dijadikan makanan khas Kabupaten Kerinci.
Pada proses pembuatan dodol kentang ini bahan baku yang digunakan adalah kentang, kelapa, gula, tepung ketan putih, garam, vanili, dll. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah kuali besi, sendok goreng, tungku, pisau, alat cetakan, saringan, baskom, talenan dan rak penjemuran.
Adapun proses pembuatan dodol kentang sebagai berikut :
- kentang dikupas lalu dicuci.
- kentang tersebut direbus hingga matang.
- setelah matang kemudian rebusan kentang itu didingankan.
- setelah dingin, kentang di giling hingga halus.
- kelapa diparut dan diambil santannya.
- tambahkan bahan pelengkap seperti: tepung ketanputih, vanili, gula dan garam
- bahan pelengkap tersebut dicampur dengan kentang yang telah dihaluskan tadi kemudian dimasukkan kedalam santan dan diaduk agar adonan tercampur rata.
- adonan tersebut dimasak  dengan menggunakan api yang tidak terlalu besar.
- selama proses pemasakan adonan harus diaduk terus menerus agar masaknya merata.
- adonan yang sudah mengental diangkat dari tungku dan dituangkan kedalam cetakan, diratakan dan didingankan.
- setelah dingin lalu dipotong-potong kemudian dijemur di rak penjemuran (penjemuran ini dilakukan dengan sinar matahari selama 2-3 hari tergantung dari keadaan cuaca).
- tahap akhir dari proses pembuatan dodol kentang ini adalah pengemasan (pengemasan menggunakan kertas minyak berwarna putih transparan).
- siap dipasarkan.
Gbr. Dodol kentang kemasan
Seiring dengan waktu dodol kentang asal Kerinci ini terus mengalami perkembangan baik dalam hal varian rasa, warna, bentuk dan kemasan. Saat ini dodol kentang asal Kerinci ini sudah menembus pasar luar daerah, seperti di Kota Jambi dodol kentang asal Kerinci ini banyak kita temui di beberapa toko oleh-oleh, swalayan dan supermarket. Sehingga para penggemar makanan yang satu ini untuk menikmatinya tidak harus datang ke Kabupaten Kerinci. Harga dodol ini perkemasan kecil mulai dari Rp.4500 hingga kemasan besar Rp.24.500 (harga toko). Dodol kentang asal Kerinci ini dapat bertahan hingga 1 (satu) bulan dan dibuat tanpa bahan pengawet.


Saturday, November 23, 2013

Pesawat RI 005

 Replika Pesawat RI 005
Masyarakat kota Jambi tentu tak asing lagi dengan sebuah replika pesawat terbang yang parkir di sudut persimpangan jalan, di depan sebuah bangunan yang bernama museum perjuangan rakyat jambi. Persisnya terletak di jalan sultan agung No.12 Kota Jambi. Akan tetapi tidak banyak yang tahu asal-usul, latar belakang dari  replika pesawat terbang itu. 

Replika pesawat terbang itu bernama RI 005, pesawat yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat jambi dalam mempertahankan dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tahun 1948. Pesawat terbang RI 005 merupakan jenis pesawat Catalina, yaitu pesawat Ampibi dengan 2 mesin baling-baling buatan Pratt & Whitney yang mampu membawa ranjau laut, aneka bom, torpedo dan senapan mesin kaliber 50 mm. Pesawat ini pertama kali diluncurkan pada bulan maret 1935 dan terus diproduksi hingga tahun 1940-an oleh perusahaan Consolidated Aircraft & American Aircraft Manufactures.
 
Pesawat Catalina RI 005 awalnya milik seorang mantan penerbang RAAF (Royal Australian Air Force) bernama R.R. Cobley. Pesawat ini disewa oleh Dewan Pertahanan Daerah Jambi untuk kepentingan perjuangan. Atas prakarsa TNI sub territorium Djambi (STD) disewa pesawat Catalina milik R.R. Cobley yang beregister Autralia YHROP dan langsung digantinya menjadi register Indonesia RI 005. Pesawat Catalina RI 005 yang sarat dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia mengemban tugas menghubungi Komando Sub Territorium Djambi dengan Komandemen Sumatera di Bukit Tinggi, pemindahan perwira-perwira tinggi dan menengah dari Yogyakarta, dan mengirim barang-barang dari Komandan Resimen Sub Territorium Djambi (STD) untuk kebutuhan militer Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta. Selain membawa senjata, makanan, pakaian dan perlengkapan militer serta sipil, pesawat ini juga sebagai jembatan penghubung antara Kota Jambi dan Kota-kota lainnya seperti : Bukit Tinggi, Prapat, Banda Aceh, Tanjung Karang, Yogyakarta dan Singapura.

Saat Kota Jambi diduduki Belanda pada 29 desember 1948 pesawat Catalina RI 005 belum dapat difungsikan karena mengalami kerusakan mesin dan masih berada di sungai batanghari. Upaya untuk memperbaiki pesawat ini dilakukan sendiri oleh R.R. Cobley bersama mekanik  John Londa dan seorang penumpang bernama Prangko dengan mencari suku cadang pesawat di Singapura. Dalam upaya memperbaiki pesawat Catalina RI 005, pesawat ini mengalami kecelakaan, jatuh menabrak tongkang yang ditenggelamkan melintangi sungai batanghari sebagai upaya mencegah masuknya tentara belanda ke pedalaman Jambi. Dalam kecelakaan tersebut pilot R.R. Cobley dan mekanik Opsir Muda Udara John Londa tewas ikut tenggelam ke dasar sungai batanghari pada 28 Desember 1948.

Proses Evakuasi Reruntuhan Pesawat dari dasar Sungai Batanghari

Proses Pengangkutan Reruntuhan Badan Pesawat
Dalam upaya mengenang peran pesawat Catalina RI 005 dalam mempertahankan kemerdekaan dilakukan pencarian reruntuhan pesawat tersebut dari dasar sungai batanghari. Hasil temuan berupa sebagian patahan pesawat, seperti : sayap, sebagian mesin, dan lain-lain di kedalaman lumpur sungai batanghari, untuk di reka ulang dan dijadikan monumen tonggak sejarah perjuangan rakyat Jambi.






Sumber : Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Friday, November 22, 2013

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur  terbentuk berdasarkan undang-undang No.54 Tahun 1999 undang-undang No.14 Tahun 2000 dengan luas 5.445 km2 atau 10,2% dari luas wilayah Provinsi Jambi, namun sejalan dengan berlakunya undang-undang No.27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk perairan dan 30 pulau kecil (termasuk pulau Berhala, 11 diantaranya belum bernama) menjadi 13.102,25 km2. Disamping itu memilik panjang pantai sekitar 191 km atau 90,5% dari panjang pantai Provinsi Jambi.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terletak di pantai timur Sumatera ini berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan merupakan daerah Hinterland Segitiga pertumbuhan ekonomi Singapura-Batam-Johor (SIBAJO). Wilayah perairan Kabupaten ini merupakan bagian alur pelayaran kapal nasional dan internasional (ALKI I) dari utara keselatan atau sebaliknya, sehingga dari sisi geografis daerah ini sangat potensial untuk berkembang.

Lambang Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Lambang Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Semboyan Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah  " Sepucuk Nipah Serumpun Nibung " yang berarti :
Sepucuk Nipah  : melambangkan antara Pemerintah, Lembaga adat dan Legislatif yang senantiasa mengayomi masyarakat.
Serumpun Nibung  : melambangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari berbagai etnis (suku) namun mereka tetap bersatu dalam membangun Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 
Nipah                     : sejenis tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat dipinggiran sungai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagian besar dipergunakan untuk atap rumah.
Nibung                   : sejenis tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dapat dipergunakan untuk tongkat atau tiang, lantai dan dinding rumah.

Kondisi Geografi & Topografi 

Gbr. Peta Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak pada 0'53' - 1'41' LS dan 103'23 - 104'31 BT dengan luas 5.445 km2 dengan ketinggian Ibukota-Ibukota Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur berkisar antara 1-5 m dpl. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai batas - batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara    : berbatasan dengan laut cina selatan.
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kab. Muaro Jambi dan Prov. Sumatera selatan.
- Sebelah Barat    : berbatasan dengan Kab. Tanjung Jabung Barat dan Kab. Ma. Jambi.
- Sebelah Timur   : berbatasan dengan laut cina selatan.

Secara administratif Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan ibukota Muara Sabak terdiri dari 11 Kecamatan 73 Desa dan 20 Kelurahan. Adapun nama-nama Kecamatan (Kec.) dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut : 
1.   Kec. Muara Sabak Timur, ibukotanya Muara Sabak Ilir.
2.   Kec. Muara Sabak Barat, ibukotanya Nibung Putih.
3.   Kec. Kuala Jambi, ibukotanya Kampung Laut.
4.   Kec. Dendang, ibukotanya Rantau Indah.
5.   Kec. Mendahara, ibukotanya Mendahara Ilir.
6.   Kec. Mendahara Ulu, ibukotanya Pematang Rahim.
7.   Kec. Geragai, ibukotanya Pandan Jaya.
8.   Kec. Rantau Rasau, ibukotanya Bandar Jaya.
9.   Kec. Berbak, ibukotanya Simpang.
10. Kec. Nipah Panjang, ibukotanya Nipah Panjang II.
11. Kec. Sadu, ibukotanya Sungai Lokan.

Seperti halnya daerah - daerah lain di Provinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki Iklim yang cukup baik serta curah hujan yang cukup tinggi. Tetapi bila musim kemarau tiba, Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk daerah yang rawan kebakaran. Hal ini disebabkan karena daerah ini bertanah rawa gambut dan sebagian besar tanaman yang ada adalah tanaman kelapa sawit. Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang sebagian secara topografi, seluruh kawasan mempunya kelerengan antara 0-3 % (datar). Kawasan ini dapat dikembangkan sebagai kawasan pertanian dengan syarat input drainase, yang berfungsi juga sebagai saluran irigasi karena adanya pengaruh arus pasang.

Potensi Pariwisata
Pada tahun 2012 tercatat Kabupaten Tanjung Jabung Timur memilik 10 objek wisata yang terdiri atas 6 objek wisata alam dan 4 objek wisata budaya/sejarah. Diantaranya adalah : Taman Nasional Berbak, Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur, Pulau Berhala, Makam Rangkayo Hitam, Sumber Mata Air Panas, Potensi Pulau Tanpa Nama.
Wisata bahari di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari kawasan koridor Pantai Kuala Jambi yang dikenal oleh para pelaut dengan nama Ambang Luar yang merupakan salah satu pintu gerbang masuk ke Provinsi Jambi melalui laut, kawasan wisata laut air hitam, kawasan pantai alang-alang dan sungai ular, dan kawasan gugusan karang atol pulau berhala. Sebagai pintu gerbang ekonomi Provinsi Jambi, kawasan koridor pantai kuala jambi ini merupakan lokasi memancing yang sangat menarik.

Thursday, November 14, 2013

Keris Siginjai Pusaka Negeri Jambi

Pada saat Pemerintahan Kerajaan Melayu Jambi dibawah kepemimpinan kakaknya RangKayo Hitam yang bernama RangKayo Pingai, Rangkayo Hitam pernah mencegat upeti yang dikirimkan kakaknya kepada Raja Kerajaan Mataram. Memang pada saat itu Kerajaan Melayu Jambi merupakan daerah jajahan Kerajaan Mataram. Upeti itu berhasil digagalkan oleh Rangkayo Hitam, karena beliau berpendapat bahwa Kerajaan Melayu Jambi merupakan Kerajaan yang berdaulat dan tidak tunduk kepada Kerajaan manapun.

Mendengar adanya perlawanan di Kerajaan Melayu Jambi yang tidak mau mengirimkan upetinya kepada Kerajaan Mataram dan tentang adanya seseorang yang sakti bernama Rangkayo Hitam yang menggagalkan upeti tersebut, maka Raja Mataram merencanakan akan melakukan penyerangan ke Kerajaan Melayu Jambi yang disebut serangan" Pamalayu " dan segera memerintahkan  seorang empu untuk membuat sebuah keris sakti yang akan digunakan untuk membunuh Rangkayo Hitam.

Mendengar hal tersebut, Rangkayo Hitam berangkat menuju ke Kerajaan Mataram untuk menggagalkan rencana tersebut. Di daerah Kerajaan Mataram Rangkayo Hitam bertemu dengan seorang Empu yang sedang  membuat keris. Rangkayo Hitam bertanya kepada si Empu untuk siapa keris tersebut, Empu itupun menjelaskan bahwa keris itu untuk Raja Mataram yang katanya akan digunakan untuk membunuh seorang sakti di Kerajaan Melayu Jambi yang bernama Rangkayo Hitam, saat itu Empu juga menjelaskan bahwa keris tersebut dibuat dari tujuh macam besi yang diawali dengan huruf P dan akan sempurna bila telah dimandikan ditujuh muara. Akhirnya Rangkayo Hitam merebut keris tersebut dari tangan sang Empu, dan mengatakan bahwa dialah Rangkayo Hitam. Empu itu pun akhirnya tewas ditangan Rangkayo Hitam. Setelah mendapatkan keris itu, Rangkayo Hitam segera kembali ke Kerajaan Melayu Jambi untuk menyiapkan segala sesuatu jika nanti Kerajaan Mataram jadi menyerang dan segera ia menyempurnakan keris tersebut di tujuh muara hingga keris tersebut menjadi sakti. Rangkayo Hitam sering meletakkan keris tersebut di sanggul rambutnya sehingga orang-orang sering menyebutnya dengan sebutan " Ginjai " yang berarti Tusuk Konde. Sampai akhirnya keris tersebut diberi nama " Keris Siginjai ".

Gbr. Keris Siginjai
Keris Siginjai ini terbuat dari bahan-bahan berupa kayu, emas, besi, dan nikel. Bilah/Wilahan Keris Siginjai panjang lebih kurang 39 cm dan berlekuk (luk) 5. Permukaan Keris Siginjai pada mulanya kemungkinan ditutupi lapisan emas murni karena pada saat ini masih terlihat adanya bekas lapisan emas yang terlepas. Lapisan emas itu berfungsi untuk memperindah keris dan yang lebih utama untuk menutupi pamor pada keris yang bermotif flora. Pamor keris ini semakin ke ujung semakin kabur. Pada lekuk pertama hingga keempat pamor itu tampak jelas, namun pada lekuk kelima sampai ke mata keris, pamornya sudah tidak jelas lagi. Keris Siginjai memiliki dua buah ganja, yang salah satunya melengkung ke arah mata keris. Sedangkan pada sisi terlebar pangkal bilah keris terdapat bentukan yang menjorok keluar dan memiliki 6 buah tonjolan yang ujungnya runcing, mirip dengan senjata penjepit pada binatang kalajengking. Tonjolan yang terbesar disebut belalai gajah atau keluk kacang.

Hulu (gagang) Keris Siginjai terbuat dari kayu kemuning yang bagian kepalanya dibuat menjarak kearah permukaan badan keris. sedangkan pada bagian yang dekat dengan wilahan terdapat mendak yang berbentuk kelopak bunga teratai. Diatas mendak terdapat 16 garis lengkung yang disetiap lengkungannya dipasang sebuah batu mulia, yang terdiri dari 8 buah intan berbentuk segi tiga dan 8 buah berlian berbentuk lonjong (oval). Dibawah setiap intan dan berlian terdapat bidang lengkung yang semakin menyempit kearah bilah keris. Pada permukaan bidang lengkung tersebut dilapisi dengan emas murni dan  diukir hiasan bunga-bunga kecil dan diatHulu (gagang) Keris Siginjai terbuat dari kayu kemuning yang bagian kepalanya dibuat menjarak kearah permukaan badan keris. sedangkan pada bagian yang dekat dengan wilahan terdapat mendak yang berbentuk kelopak bunga teratai. Diatas mendak terdapat 16 garis lengkung yang disetiap lengkungannya dipasang sebuah batu mulia, yang terdiri dari 8 buah intan berbentuk segi tiga dan 8 buah berlian berbentuk lonjong (oval). Dibawah setiap intan dan berlian terdapat bidang lengkung yang semakin menyempit kearah bilah keris. as garis lengkung itu terdapat jalinan berbentuk benang-benang email warna hijau dan kuning.
Sarung keris / Wrangka Keris Siginjai terbuat dari kayu kemuning sedangkan pendok keris terbuat dari lempengan emas murni yang seluruh permukaannya dihiasi dengan ukiran bermotif flora. Pada wrangka Keris Siginjai ini juga terdapat gayaman berbentuk perahu agak kecil tetapi tebal. Didekat gambar perahu terdapat lengkungan yang berbentuk sedikit bundar.
Keris Siginjai merupakan benda pusaka yang dimiliki secara turun-temurun oleh Kesultanan Jambi. Selama lebih dari 400 tahun keris ini tidak hanya sekedar sebagai lambang mahkota Kesultanan Jambi, tetapi juga sebagai lambang pemersatu rakyat jambi dan bahkan saat ini menjadi lambang Provinsi Jambi. Sultan terakhir yang memegang benda Kerajaan itu adalah Sultan Achmad Zainuddin pada awal abad ke-20.

Gbr. Keris & Sarung Keris Siginjai

Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Keris Siginjai diambil oleh belanda dan bersama dengan sebuah pusaka Kesultanan Jambi lainnya, yaitu Keris Singa Marjaya dibawa ke Batavia. Setelah Indonesia merdeka kedua keris tersebut menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional Jakarta, bersama dengan keris-keris pusaka dari berbagai daerah lain di Indonesia untuk dirawat, dipelihara dan dilestarikan agar generasi penerus dapat mengetahui bahwa Nenek Moyangnya mampu membuat sebuah mahakarya yang indah walaupun dengan mempergunakan peralatan tradisional yang seadanya.

Monday, November 11, 2013

Kota Sungai Penuh

Sejarah Kota Sungai Penuh
Kota Sungai Penuh merupakan kota yang terbentuk hasil pemekaran dari Kabupaten Induk (Kab. Kerinci) dan merupakan salah satu dari 11 Kabupaten/Kota yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Bapak H. Mardiyanto (a.n. Presiden Republik Indonesia) pada tanggal 8 November 2008, dengan dasar hukum No.25 Tahun 2008 tentang pembentukan Kota Sungai Penuh di Provinsi Jambi. Disahkan oleh DPR-RI tanggal 21 juli 2008, pemekaran Kota Sungai Penuh ini diprakarsai oleh mantan Bupati Kab. Kerinci, H. Fauzi Siin. Berikut ini kronologis Pembentukan Kota Sungai Penuh :

1. Keputusan Pemerintah Kerajaan Belanda (Goverment Belsuit) Nomor 13 tanggal 3 November 1909, Sungai Penuh ditunjuk sebagai Ibukota.

2. Aspiriasi masyarakat membentuk Kota Sungai Penuh sejak Tahun 1970-an.

3. Perkembangan Kota Sungai Penuh tidak  efektif dikelola hanya oleh Pemerintah Kecamatan.

4. Kota Sungai Penuh merupakan Kota terpadat kedua di Provinsi Jambi setelah Kota Jambi.

5. PP Nomor 129 Tahun 2000 tentang persyaratan, pembentukan, dan kriteria pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah.

6. Untuk peningkatan pelayanan publik dan percepatan pembangunan.

7. Hasil penilitian oleh Prof.Dr. Sadu Wasistiono, MS (Pasca Sarjana IPDN) Tahun 2005 yang menyatakan bahwa Kabupaten Kerinci layak untuk dimekarkan.


Lambang Kota Sungai Penuh
Gbr. Lambang Kota Sungai Penuh
Arti Lambang :
- Figura : Diambil dari bentuk atap rumah adat Kota Sungai Penuh
- Pintu Mesjid berjumlah 8 (delapan) buah : Tanggal terbentuknya Kota Sungai penuh yaitu tanggal 8 (delapan). Pucuk larangan atau undang yang delapan.
- Garis-garis yang melingkari gong adalah gema gong berjumlah 11 (sebelas) garis.
- Padi dan Kapas (Padi=20 butir, Kapas=8 buah) : Cita-cita Pemerintah Kota Sungai Penuh untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang makmur sejahtera dalam sandang dan pangan. Padi 20 butir dan kapas 8 buah adalah tahun terbentuknya Kota Sungai Penuh yaitu tahun 2008.
- Gong : Kekuatan kebudayaan dan adat-istiadat Kota Sungai Penuh.
- Mesjid Agung Pondok Tinggi : Ikon Kota Sungai Penuh yang menyimpan banyak sejarah dan kebanggaan masyarakat Kota Sungai Penuh.
- Bintang Bersudut Lima : Kesetiaan masyarakat Kota Sungai Penuh pada NKRI.
- Keris : Sebagai pusaka suci peninggalan Depati - Depati yang melambangkan perjuangan rakyat Kota Sungai Penuh.
- Bunga Melati Air : Stempel /  cap yang tertera pada piagam/surat kuno baik yang berasal dari Jambi maupun Sumatera Barat masih banyak tersimpan pada Tokoh - Tokoh adat Kota Sungai Penuh.
- Tulisan Incung : Tulisan Incung kuno yang terdapat hampir disetiap benda pusaka Kota Sungai Penuh. Tulisan ini telah digabungkan dan terbentuklah tulisan Incung yang artinya  "SAHALUN SUHAK SALATUH BDEI".
- Sahalun Suhak Salatuh Bdei : Merupakan semboyan yang memperlihatkan kekompakan, dan selalu bermusyawarah untuk bermufakat dalam setiap pengambilan keputusan.
- Latar Belakang Perbukitan dan Hamparan Sawah : Merupakan perbukitan yang kaya akan potensi wisata alam sekaligus bentuk bentang alam Kota Sungai Penuh.
- Gambar Ukiran Keluk Paku Kacang Belimbing : Masyarakat Kota Sungai Penuh dalam menuntut ilmu tidak ada henti - hentinya seperti Keluk Paku dan Akar Kacang Belimbing yang tidak bertemu ujung dan pangkalnya, menjalar terus - menerus.


Geografi dan Topografi
Letak Geografis Kota Sungai Penuh  antara 1010 14'32"BT sampai dengan 1010 27'31"BT dan 020 01'40" LS sampai dengan 020 14'54" LS. Dengan luas keseluruhan 39.150 ha, yang terdiri dari TNKS seluas 23.177,6 ha (59,2%) dan lahan hunian budidaya seluas 15.972,4 ha (48,8%).
Berdasarkan UU No.25 Tahun 2008 batas wilayah Kota Sungai Penuh adalah :
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan  Kecamatan Sitinjau Laut, dan Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci.
  • Sebelah barat berbatasan dengan Kab. pesisir dan Kab. Mukomuko.
  • Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Air hangat timur.
Wilayah kota ini memiliki Topografi berbukit-bukit, berada pada kawasan Bukit Barisan dan hutan tropis dengan ketinggian 100-1000 m diatas permukaan laut, dengan luas kemiringan lahan antara 0-20% sekitar 6.300 ha, luas daratan bergelombang dengan kemiringan antara 5-150% sekitar 1.295 ha, luas daratan curam bergelombang dengan kemiringan antara 16-400% sekitar 4.345 ha, dan luas daratan sangat curam yang bergelombang dengan kemiringan antara lebih 400% sekitar 1.295 ha. Topografi Kota Sungai Penuh berada pada dataran tinggi berbukit-bukit dan dikelilingi bukit barisan dan hutan lebat menyebabkan Kota Sungai Penuh memiliki iklim yang sejuk dan nyaman.
 
Tempat Kunjungan Wisata
Kota Sungai Penuh memiliki beberapa potensi wisata, antara lain :
 
1. Bukit Khayangan dan Bukit Semancik
 
Taman Bukit Khayangan dan Bukit Semancik merupakan tempat memandang  panorama alam, dimana kita dapat memandang dari ketinggian dengan melihat kota sungai penuh, danau kerinci, gunung kerinci, hamparan sawah yang membentang dan desa-desa tempat tinggal penduduk tertata disepanjang pinggiran bukit hijau. 
 
2. Bukit Sentiong
 
Bukit Sentiong merupakan tempat memandang dari ketinggian Kota Sungai Penuh diwaktu sore dan malam hari dimana dapat terlihat seluruh Kota Sungai Penuh dan hamparan sawah yang terbentang luas.
 
3. Water Park
 
Kota Sungai Penuh mempunyai banyak sumber mata air sehingga sangat mendukung untuk membangun kolam renang dan water park.
 
4. Pembangunan Pasar Tradisional Pariwisata
 
Pasar ini khusus untuk tempat menjual barang-barang cinderamata yang berasal dari home industri Kota Sungai Penuh.
 
5. Bukit Tapan
 
Lokasi obyek wisata yang satu ini sangat strategis, terdapat perbukitan dan pepohonan yang rindang serta akses menuju lokasi cukup baik dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

6. Taman Bunga Puti Senang

Taman Bunga Puti Senang terletak tidak jauh dari perkotaan dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan pemandangan yang dihiasi bermacam bentuk dan jenis - jenis bunga.

Friday, November 8, 2013

Kerinci, Penghasil Kulit Kayu Manis (Cassiavera) Terbesar di Dunia


Gbr. Gunung Kerinci
Kerinci adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia dengan luas wilayah 380.000 ha. Setengah dari luas tersebut merupakan kawasan  Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Alam Kabupaten Kerinci merupakan daerah pegunungan, selain gunung kerinci (3.805 mdpl) terdapat juga gunung raya dan gunung belerang. Sebagai daerah pegunungan, selain mempunya potensi pariwisata alam juga mempunyai potensi hasil pertanian baik berupa produk hortikultura maupun herbal. Herbal yang terpenting dan terkenal dari Kabupaten Kerinci adalah Kulit Kayu Manis atau Cassiavera.

Gbr. Kulit Kayu Manis (Cassiavera)
Sejak beberapa tahun belakangan, Kulit Kayu Manis (Cassiavera) asal Kerinci ini memang menjadi komoditi ekspor utama ke AS. Rupanya, tidak banyak yang tahu bahwa di mata dunia, Indonesia merupakan produsen terbesar Cassiavera. Elizabeth Tjahjadarmawan, penulis buku " Cassiavera dari  Kerinci Primadona Dunia" mengatakan sebagian besar kebutuhan dunia terhadap produk ini dipasok oleh Indonesia. Bahkan kata dia, Kabupaten Kerinci-Provinsi Jambi merupakan penghasil Cassiavera terbesar di dunia. " Hingga tahun 2009 luas area penanaman Cassiavera di Kerinci mencapai sekitar 41.825 hektar. Seluruh areal lahan Cassiavera di daerah lain dan di belahan dunia masih jauh lebih kecil dibanding Kerinci," kata Elizabeth.
 
Gbr. Pohon Kayu Manis
 
       
Gbr. Proses Pengulitan Pohon Kayu Manis         



Gbr. Proses Penjemuran Kulit Kayu Manis



Gbr. Bubuk Kulit Kayu Manis
Kulit Kayu Manis atau lebih dikenal dengan nama Cassiavera adalah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk kedalam jenis rempah-rempah yang beraroma, manis dan pedas. Kulit Kayu Manis adalah salah satu bumbu masakan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini pertama kali digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Kulit Kayu manis secara tradisional juga digunakan sebagai Suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung dan perut kembung. 
 
Gbr. Sirup Kulit Kayu Manis
Masyarakat Kerinci biasanya mengolah Kulit Kayu Manis ini menjadi minuman khas yaitu sirup Kayu Manis. Sirup khas Kerinci ini dapat ditemui di kios-kios pinggir jalan Siulak Deras. Kulit Kayu Manis Kerinci memiliki keunggulan dalam berbagai hal, antara lain : Aroma dan Cita rasa, kandungan minyak Astiri yang tinggi, warna yang khas, ketebalan ukuran dan bentuk yang tidak dimiliki oleh Kayu Manis dari daerah lain.
Namun sayangnya, potensi yang besar ini belum bisa dinikmati dengan layak oleh para petani kayu manis. Nilai tambah produk kayu manis belum dilakukan ditingkat petani. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani pemborong, ada kecendrungan penurunan gairah untuk menanam kembali kayu manis yang disebabkan rendahnya harga Kulit Kayu Manis ini ditingkat petani produsen. Petani produsen lebih suka mengalihkan tanaman ke komoditi yang lebih bernilai ekonomi lebih tinggi daripada kayu manis dan masa tunggu yang lebih pendek seperti : kopi dan karet. Apabila kecendrungan penurunan ini tidak dapat dibendung, maka dalam waktu 20-25 tahun kedepan mungkin Kabupaten Kerinci tidak lagi menjadi pemasok Kulit Kayu Manis yang diperhitungkan dunia. Disisi lain, harga kulit kayu manis ditingkat exporter mencapai tiga kali lipat dari harga tingkat petani pemborong.  Tingginya perbedaan  harga ini mengindikasikan tidak sehatnya perdagangan kulit kayu manis mulai dari tingkat petani sampai ke exporter bahkan importer. kajian rantai nilai (value chain analysis) perlu dilakukan untuk mencari apa yang menjadi kendala sehingga petani tidak bisa mendapatkan harga yang wajar agar tetap bergairah membudidayakan tanaman kayu manis.

Monday, November 4, 2013

Sekilas Tentang Asal Usul Pasar Angso Duo

Pasar Angso Duo
Pasar Angso duo adalah pasar tradisional terbesar di provinsi Jambi. Di pasar ini terdapat aneka ragam barang dagangan mulai dari sayu-mayur, lauk-pauk, pakaian, perabot rumah tangga dan masih banyak lagi. Pasar tradisional ini telah menjadi sandaran hidup lebih dari 5.000 pedagang dan punya sejarah Panjang  sebagai pasar yang berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain (Nomaden).

Belakang Mall WTC Batanghari
Dahulu kala pada awal abad ke-18, kawasan muara jambi berada di Dermaga Bom Batu. kini kawasan tersebut telah berubah menjadi  Mall WTC Batanghari, dahulu di lokasi ini ada sebuah pasar tradisional kecil. orang menyebutnya  Pasar Tanah Pilih. Pasar ini lah yang menjadi cikal bakal Pasar Angso duo  walaupun letaknya tidak sama dengan yang sekarang berdiri. Tokoh masyarkat Jambi mengatakan pada zaman penjajahan Jepang pasar tersebut hancur. Akhirnya pasar pun pindah sekitar 500 meter ke arah tenggara, masyarakat Jambi menyebut lokasi pasar yang baru ini dengan sebutan Gang Siku.

Pasar yang baru tersebut di bangun sangat sederhana, hanya berupa deretan meja-meja dari batu. masyarakat jambi pada saat ini menyebutnya Pasar Meja Batu. Di pasar yang baru ini, tidak hanya terhampar ikan, daging dan sayur-mayur yang dijual di atas meja batu, melainkan juga sebagai tempat orang-orang duduk mengobrol, bersantai sambil minum kopi sembari menikmati pemandangan sungai batanghari. Pada masa itu barang-barang impor dari singapura sudah banyak masuk ke Jambi berupa pakaian, kasur dan perlengkapan rumah tangga. Semua barang di kirim dari Muara menuju sungai Batanghari menggunakan Kapal. Dilokasi Pasar Angso Duo yang kini berdiri, dulunya hanyalah tempat kapal bersandar dan menurunkan barang-barang dagangan, dari situ barang-barang di angkut para kuli menuju Pasar Meja batu. Dalam perkembangannya, Pasar Meja Batu semakin ramai oleh pedagang dengan berbagai jenis barang dagangannya, gang siku menjadi sesak sepanjang jalan itu becek dan  tidak nyaman lagi bagi para pembeli.

Pada tahun 1970, sedimentasi sungai kian parah. Pemerintah daerah pun melakukan pengerukan. Tanah dan pasir hasil pengerukan di gunakan untuk menimbun di sekitar sungai sehingga terbentuklah daratan baru. Pada daratan itulah pemerintah akhirnya memindahkan kembali pusat pasar tradisional dari Pasar Meja Batu. Pasar yang baru ini bernama Pasar Angso Duo resmi berdiri pada Tahun 1974, tepat di tepi sungai Batanghari. Pasar ini di bangun atas reklamasi sungai. Seiring dengan waktu Pasar Meja Batu berubah menjadi pertokoan dan disepanjang jalan penuh dengan pedagang kaki lima.
Pasar Angso Duo Tempo Dulu

Pasar Angso Duo Becek


Seperti pada umumnya pasar-pasar tradisional, keberadaan Pasar Angso Duo belakangan ini mulai menimbulkan masalah. Pasar menjadi sangat kumuh, bukan lagi becek tetapi banjir ketika musim penghujan tiba. Air limpahan dari sungai Batanghari kerap naik dan merendam ke bagian belakang Pasar. Akibatnya, pasar tidak lagi nyaman bagi para pembeli. Pedagang-pedagang yang menggelar lapak di belakang pasar mulai meninggalkan lapaknya, mereka pindah ke depan pasar dan mulai menggelar dagangannya di bagian luar, memakan sebagian badan jalan umum. Pada pagi hari, jalan raya menjadi macet karena aktivitas jual-beli memenuhi sebagian jalan ditambah lagi mobil-mobil angkutan kota kerap berkerumun menunggu calon penumpang di badan jalan. Akhirnya terciptalah kesan sembrautnya Pasar Angso Duo.
Kesembrautan Pasar Angso Duo saat ini


Kini setelah kurang lebih 35 tahun, muncul kembali wacana memindahkan Pasar Angso Duo ini ke tempat lain. Rencana lokasi baru yang dipilih hanya berjarak kurang lebih 100 meter lokasi yang lama. Lokasi ini juga berada di tepi sungai Batanghari, tetapi posisinya agak lebih tinggi daripada sungai itu. Rencana pemerintah kota Jambi akan menjadikan pasar ini menjadi pasar yang semimodern, Pasar ini tidak hanya akan menampung pedagang dalam kios dan lapak tetapi juga akan menyediakan  ruko dan ruang-ruang pameran, serta tempat parkir yang lebih luas. Sedangkan Eks Pasar Angso Duo nantinya akan dijadikan  ruang hijau atau taman kota, untuk memberi kenyamanan bagi masyarakat Jambi.